ANALISIS SINTAKSIS DAN PARADIGMATIK TERHADAP CERPEN “WAJAH ITU MEMBAYANG DI PIRING BUBUR” KARYA A. MUSTOFA BISRI | Author : Nandang Kosim | Abstract | Full Text | Abstract :Sastra merupakan sebuah cermin yang memberikan kepada kita sebuah refleksi realitas yang lebih besar, lebih lengkap, lebih hidup, dan lebih dinamis. Sastra menampilkan gambaran kehidupan; dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antar masyarakat, antara masyarakat dengan orang-seorang, antar manusia, dan antar peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Untuk memahami karya sastra diperlukan kemampuan meresepsi dan mendalami tentang sastra, baik itu secara teori sastra, maupun dalam menggeluti langsung terhadap karya sastra. Dalam menyikapi tujuan pembelajaran bahasa khususnya tujuan pembelajaran sastra, maka perlu memahami beberapa teori apresiasi sastra, yang sudah banyak dikemukakan oleh para sastarawan maupun ahli sastra. Salah satunya adalah analisis secara sintagmatik dan paradigmatik.Sintagmatik dan paradigmatik, sebagaimana dikemukakan oleh Saussure (1857 –1913) pada awalnya terkait upaya analisis linguistik terhadap tataran dalam bahasa. Ada dua jenis hubungan atau relasi yang terdapat antara satuan-satuan bahasa, yaitu relasi sintagmatik dan paradigmatik. |
| HUBUNGAN PENGUASAAN KOSA KATA DAN MEDIA BUKU HARIAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMK MULIA HATI INSANI WARUNGGUNUNG TAHUN PELAJARAN 2015-2016 | Author : Yeni Sulaeman | Abstract | Full Text | Abstract :Hasil belajar menulis siswa kelas X SMK Mulia Hati Insani Warunggunung dalam menulis cerpen masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya penguasaan kosa kata siswa, kurangnya berlatih menulis cerpen, dan metode, teknik, dan strategi serta media pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan menarik. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis (1) hubungan penguasaan kosakata terhadap keterampilan menulis cerpen; (2) hubungan media buku harian terhadap keterampilan menulis cerpen; (3) hubungan menulis cerpen yang menggunakan media buku harian dan penguasaan kosa kata terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMK Mulia Hati Insani Warunggunung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasional. Survei digunakan untuk menyelidiki hubungan antara variabel, dan teknik korelasi digunakan untuk pengujian hipotesis mengenai hubungan antara variabel bebas dan terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan penguasaan kosakata terhadap keterampilan menulis cerpen dengan nilai signifikansi 0.013; (2) terdapat hubungan media buku harian terhadap keterampilan menulis cerpen dengan nilai signifikansi 0.817; (3) terdapat hubungan menulis cerpen yang menggunakan media buku harian dan penguasaan kosa kata terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMK Mulia Hati Insani Warunggunung dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. |
| KAJIAN STRUKTURALISME DAN NILAI DIDIK PADA CERITA RAKYAT PRASASTI BATU TULIS MUNJUL SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA | Author : Yayan Miftahul Iman | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stuktur dan nilai didik yang terdapat pada cerita rakyat Prasasti Batu Tulis Munjul serta penerapannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra. Metode yang digunakan adalah metode deskirptif kualitatif. Analisis cerita menggunkan teknik analisis isi (content analysis) dan langkah kerja analisis menggunakan teori Philip Mayaring. Data penelitian ini dikumpulkan melalui dokumen dan teknik validasi yang digunakan adalah triangulasi data dan sumber, metode dan teori. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis strukturalisme. Adapun tema yang terkandung dalam cerita rakyat Prasasti Batu Tulis Munjul ini adalah tentang perjuangan seorang Raja Purnawarman dalam memerangi Perompak Laut. Tokoh utama yang tergambar pada cerita ini adalah Raja Purnawarman, kemudian jenis alur yang digunakan, menggunakan alur maju. Latar yang terdapat pada cerita ini adalah di Perairan Jawa dan Sungai Ciliman, Pinggiran Sungai Cidanghiyang tepatnya Kampung Lebak Munjul, dan amanat yang tertuang dalam cerita ini yakni tentang sebuah sifat kesombongan yang dikalahkan oleh kebaikan. Selain itu, berdasarkan hasil analisis nilai pendidikan menjunkan bahwa dalam cerita tersebut terdapat beberapa nilai pendidikan diantaranya, nilai moral, berupa sikap toleransi, sopan santun, penyayang dan ramah, nilai adat yang tercermin dari kebiasaan masyarakat sekitar salah satunya berhuma, nilai religi yakni sikap taat dan saling menghargai antar sesama, nilai sejarah terjadinya peristiwa peperangan di Perairan Laut Jawa dan nilai kepahlawanan yaitu sikap berani berkorban demi membela tanah air, dan berdasarkan hasil penelitian, cerita tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra. |
| PENGARUH PENGGUNAAN POWERPOINT DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA MAHASISWA S1 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA SERANG BANTEN | Author : Ratna Dewi | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :(1) mengetahui perbedan penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan Powerpoint dan pembelajaran konvensional (2) mengetahui pengaruh perbedaan motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah dalam pembelajaran menggunakan powerpoint dan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksprimen dengan menggunakan desain factorial 2x2 . Sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang merupakan mahasiswa semester VI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, yang diambil secara acak Proportionate random sampling. Waktu penelitian dilakukan pada bulan februari sampai dengan juni 2014 analisa hipotesis menggunakan ANAVA dua jalur yang diketahui bahwa (1) Terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi antara mahasiswa yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint dengan mahasiswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional (Fhitung 97,257 > Ftabel 7,40; sig<0,01); (2) terdapat perbedaan hasil belajar akuntansi mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi dan rendah (Fhitung 10,829 >Ftabel 7,40; sig <0,01); (3) terdapat pengaruh interaksi antara media pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa terhadap hasil belajar akuntansi (Fhitung 12,712 >Ftabel 7,40; sig <0,01). |
| UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DENGAN MATERI BANGUN DATAR YANG SIMETRIS MELALUI METODE COOPERATIVE TIPE STAD DI SDN CITUMENGGUNG 3 | Author : Gasam Tarmon | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilakukan untuk pembaharuan dalam peningkatan kreatifitas kegiatan mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran Matematika di SDN Citumenggung 3 Kecamatan Bojong sebagai tindakan dari melemahnya hasil belajar siswa. Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dirumuskan untuk mengetahui apakah penggunaan metode Cooperative STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar yang Simetris di SDN Citumenggung 3 Kecamatan Bojong? Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan bahwa penggunaan metode Cooperative STAD dapat meningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika di SDN Citumenggung 3 Kecamatan Bojong semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan langkah-langkah menyusun rencana, tindakan dan mengadakan refleksi. Teknik sampling penelitian ini adalah studi populasi dengan alasan bahwa semua populasi yang ada dijadikan sampel tanpa menyeleksi infomasi, sebagai sampel adalah siswa kelas IV SDN Citumenggung 3 Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang yang berjumlah 28 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Cooperative STAD hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan antara siklus I dan II. Peningkatan itu dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa dan nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 67,9% sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa sudah meningkat menjadi 96,4%, hal ini menandakan telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di SDN Citumenggung 3 Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang. |
| MODEL LATIHAN SHOOTING OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMULA USIA SMP | Author : Idris Supriadi | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model latihan shooting olahraga futsal untuk pemula usia SMP. Selain itu, penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang pengembangan dan penerapan model latihan shooting olahraga futsal untuk pemula usia sekolah menengah pertama dan mengetahui efektivitas, efisiensi serta daya tarik anak terhadap model yang dibuat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan Research & Development (R & D) dari Borg and Gall. Subyek dalam penelitian dan pengembangan ini adalah siswa SMP yang terdiri dari 54 anak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah angket, kuisioner, serta instrumen test menembakkan bola ke sasaran (shooting) futsal yang digunakan untuk mengumpulkan data shooting futsal atlet pemula usia SMP, adapun tahapan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah, pada tahap: (1) analisis kebutuhan, (2) evaluasi ahli (evaluasi produk awal); (3) ujicoba terbatas (ujicoba kelompok kecil); dan (4) ujicoba utama (field testing). Uji efektifitas model menggunakan test menembakkan bola ke sasaran (shooting) untuk mengetahui tingkat kemampuan shooting futsal untuk pemula usia SMP sebelum pemberian treatmen berupa model latihan shooting yang dikembangkan dan untuk mengetahui tingkat kemampuan shooting setelah perlakuan atau treatmen model latihan shooting yang dikembangkan, dari tes awal yang dilakukan diperoleh tingkat shooting atlet/siswa sebesar 23.64, kemudian setelah diberikan perlakuan berupa model latihan shooting diperoleh tingkat kemampuan shooting atlet/siswa sebesar 34.12. Maka model latihan shooting futsal ini efektif dalam meningkatkan latihan shooting olahraga futsal untuk pemula usia sekolah menengah pertama. Berdasarkan hasil pengembangan dapat disimpulkan bahwa: (1) Dengan model latihan shooting olahraga futsal untuk pemula usia SMP dapat dikembangkan dan diterapkan dalam latihan ekstrakurikuler di sekolah (2) Dengan model latihan shooting olahraga futsal untuk pemula usia SMP yang telah dikembangkan, diperoleh bukti adanya peningkatan ini di tunjukan pada hasil pengujian data hasil pretes dan posttest adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah adanya perlakuan model. |
| PENGARUH METODE PENYEKORAN DAN KECEMASAN TES TERHADAP INDEKS KETIDAKWAJARAN SEKOR TES MATEMATIKA SETELAH MENGONTROL PENGETAHUAN AWAL | Author : Ari Hasan Ansori | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode penyekoran dan kecemasan tes terhadap ketidakwajaran sekor tes setelah mengontrol pengetahuan awal. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan desain treatment by level 2x2. Penelitian ini dilaksanakan pada MTs Negeri Pandeglang 1, Banten dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang siswa yang diambil dengan teknik pengambilan sampel multi stage random sampling. Pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik Analisis Kovarian (ANAKOVA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mengontrol pengetahuan awal: (1) indeks ketidakwajaran sekor tes matematika antara kelompok siswa yang di sekor dengan menggunakan metode penalty lebih tinggi daripada kelompok siswa yang di sekor dengan menggunakan metode correct, (2) terdapat pengaruh interaksi antara metode penyekoran tes dan kecemasan tes terhadap indeks ketidakwajaran sekor tes matematika, (3) untuk kelompok siswa yang memiliki kecemasan tes ringan, indeks ketidakwajaran sekor tes matematika antara kelompok siswa yang di sekor dengan menggunakan metode penalty lebih tinggi daripada kelompok siswa yang di sekor dengan menggunakan metode correct, dan (4) untuk kelompok siswa yang memiliki kecemasan tes berat, indeks ketidakwajaran sekor tes matematika antara kelompok siswa yang di sekor dengan menggunakan metode penalty lebih rendah daripada kelompok siswa yang di sekor dengan menggunakan metode correct. |
|
|